Rabu, 29 Desember 2010

The Miracle of Enzyme Summary

The Miracle of Enzim
The Miracle of Enzim
The Miracle of Enzyme – Self-Healing Program (Keajaiban Enzim – Program Penyembuhan Diri Sendiri) adalah buku mengenai enzim. Ditulis dengan gaya yang mudah untuk dimengerti dan dipahami – bahkan oleh orang awam bidang kesehatan sekalipun – buku ini mencoba memberikan kunci emas agar manusia dapat menikmati hidup yang sehat, bahagia dan berkualitas. Buku yang – oleh Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari, dalam sambutannya mengatakan: Membuka paradigma baru tentang diet dan pola hidup sehat – dibuat oleh Hiromi Shinya, MD ini, bertutur sebagian besar mengenai manfaat dan pentingnya enzim didalam tubuh kita.


Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis didalam tubuh makhluk hidup yang berperan untuk mempercepat reaksi kimia. Enzim adalah sesuatu yang seharusnya berada dalam kuantitas yang banyak dan kualitas yang tepat dalam tubuh makhluk hidup, tidak terkecuali manusia, agar tubuh senantiasa sehat dan terjaga dari segala macam serangan penyakit. Sebagai seorang dokter ahli bedah yang telah berprofesi selama 43 tahun dan sejak usia 19 tahun tidak pernah terserang sakit lagi, Dr. Shinya bahkan menyebut setiap tindakan dalam tubuh kita dikontrol oleh enzim. Namun sayangnya, sedikit dari kita yang mengetahui tentang enzim. Pengetahuan kita masih lebih banyak didominasi oleh  mengenai vitamin, protein, susu, dsb. Faktanya, enzim ikut ambil bagian dalam seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan, seperti sintesis dan penguraian, transportasi, ekskresi, detoksifikasi, penyediaan energi, regenerasi sel, dsb. Singkatnya, kunci menuju hidup panjang dan sehat, terangkum dalam satu kata: Enzim.
Di buku ini. Dr. Shinya banyak memberikan berbagai bantahan mengenai hal-hal yang selama ini dianggap baik untuk kesehatan oleh masyarakat, namun justru hal itu memperburuk kesehatan. Contohnya adalah banyak mengonsumsi yogurt, susu ataupun teh hijau adalah baik untuk kesehatan. Namun menurut Dr. Shinya, justru dengan banyak mengonsumsi yang tersebut diatas seseorang bisa dipastikan akan menderita masalah lambung (berujung ke berbagai penyakit kanker), yang asal mulanya persediaan enzim tubuh menjadi semakin berkurang karena konsumsi produk-produk diatas.
Contoh lain adalah fakta mengenai susu. Kalau dikatakan susu mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang), sebaiknya paradigma ini segera dirubah. Fakta mengenai susu adalah: Tak ada makanan lain yang lebih sulit dicerna daripada susu, komponen susu yang dijual di toko telah dihomogenisasi dan menghasilkan radikal bebas, susu yang dipasteurisasi tidak mengandung enzim-enzim yang berharga, jika wanita hamil minum susu, anak-anak mereka cenderung lebih mudah terjangkit dermatitis atopik. Dan pamungkas, minum susu terlalu banyak sebenarnya malah menyebabkan osteoporosis.
Dijelaskan secara panjang lebar pula mengenai bagaimana seharusnya hidup sehat itu dimulai. Yang terpenting adalah: makanan dan minuman yang kita makan menentukan segalanya. Oleh karena enzim diproduksi pertama dari dalam tubuh, dan kedua berasal dari luar seperti makanan dan minuman, – berikut bagaimana cara kita mengunyah makanan – maka jangan sembarangan di dalam pola dan gaya hidup kita. Pola dan gaya hidup kita mempengaruhi kuantitas dan kualitas kesehatan kita. Ingatlah: pada saat potensi enzim telah habis, hidup tubuh itu pun berakhir.
Mengunyah makanan ada aturannya. Kunyahlah makan antara 30 – 70 kali kunyahan. Jangan terburu-buru menelannya, jangan berbicara ketika sedang mengunyah, jangan minum air, semua dijelaskan alasannya. Seperti halnya makan yang ada aturannya, minum pun juga tidak ketinggalan, Dr. Shinya merekomendasikan untuk aktivitas meminum air sebagai berikut: 1-3 gelas saat bangun tidur pada pagi hari, 2-3 gelas 1 jam sebelum makan siang dan 2-3 gelas 1 jam sebelum makan malam.
Judul Buku: The Miracle of Enzyme – Self-Healing Program
Pengarang: Hiromi Shinya, MD
Penerbit: Qanita PT Mizan Psutaka
Halaman:304

Sumber: http://kabarsehat.com/keajaiban-enzim.html

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar